Bencana Kemanusiaan Akibat Darwinisme
Posted: Friday, March 26, 2010 by Rosliana Devi in
Abad 20 yang baru saja kita lewati adalah masa yang dipenuhi dengan  peperangan, konflik, bencana, kesengsaraan, pembantaian, kemelaratan dan  kehancuran yang luar biasa. Jutaan manusia dibantai, dibunuh dan  dibiarkan mati, hidup tanpa rumah dan tempat berlindung. Maka semua  dikorbankan demi membela berbagai ideologi menyesatkan. Di setiap  peristiwa tampak selalu terpampang nama-nama mereka yang bertanggung  jawab : Stalin, Lenin, Trosky, Mao, Pol Pot, Hitler, Mussolini, Franco.
Fasisme dan komunisme adalah dua ideologi utama yang telah menyebabkan  umat manusia merasakan berbagai penderitaan di masa kegelapan tersebut.  Yang menarik untuk di kaji di sini adalah ideologi-ideologi tersebut  ternyata memiliki sumber ideologi yang sama (ideologi induk). Ideologi  ini tidak pernah terpikirkan sebelumnya, senantiasa berada di balik  layar hingga saat ini. Dan senantiasa terlihat bukan sesuatu yang perlu  dipermasalahkan. Sumber ideologi ini adalah Filsafat materialistik dan  Darwinisme, bentuk penerapan filsafat materialisme pada alam.
Darwinisme muncul abad 19 sebagai penghidupan kembali sebuah mitos ilmu  yang telah ada sejak peradaban Sumeria dan Yunani Kuno, oleh seorang  ahli biologi amatir Charles Darwin. Sejak kemunculannya Darwinisme  menjadi landasan berpijak ilmiah bagi semua ideologi-ideologi yang  membawa bencana bagi umat manusia.
Selanjutnya teori evolusi atau Darwinisme tidak terbatas hanya pada  bidang biologi dan paleontologi, tetapi merambah pada bidang-bidang  sosial, sejarah, politik dan mempengaruhi berbagai sisi kehidupan.
Oleh karena sejumlah pernyataan-pernyataan khusus Darwinisme mendukung  sejumlah aliran pemikiran yang di masa itu sedang tumbuh dan berkembang,  Darwinisme mendapat dukungan luas dari kalangan ini. Orang-orang  berusaha menerapkan keyakinan bahwa terdapat “peperangan (perjuangan)  untuk mempertahankan hidup” pada mahluk hidup di alam. Oleh sebab itu,  ide bahwa “yang kuat tetap hidup dan yang lemah akan musnah” mulai  diterapkan juga pada manusia dan kehidupan manusia dalam bermasyarakat.  Justifikasi ilmiah Darwinisme inilah yang kemudian digunakan oleh :
a. Hitler untuk membangun ras super
b. Karl marx untuk mengatakan bahwa “sejarah manusia adalah sejarah  peperangan antar kelas masyarakat”
c. Kaum kapitalis yang percaya bahwa “yang kuat tumbuh menjadi semakin  kuat dengan mengorbankan yang lemah”.
d. Bangsa kolonial untuk menjajah dunia ketiga dan perlakuan biadab  mereka.
e. Tindakan rasisme dan diskriminasi.
Mekipun demikian, seorang pendukung teori evolusi dalam bukunya The  Moral Animal, Robert Wright, mengulas secara singkat tentang bencana  kemanusiaan akibat munculnya teori evolusi, bahwa:
“Tidak dapat dipungkiri, teori evolusi memiliki sejarah panjang yang  kelam dalam penerapannya pada hubungan antar manusia. Setelah bercampur  dengan filsafat politik di sekitar peralihan abad ini, untuk membentuk  ideologi yang tidak jelas, yang dikenal dengan “Darwinisme Sosial”,  ideologi ini digunakan oleh kaum rasis, fasis dan kapitalis yang tidak  memiliki hati nurani” 1
Rasisme Darwin dan Kolonialisme
Teman dekat Darwin, Profesor Adam Sedgwick adalah satu di antara sekian  banyak orang yang melihat bahaya yang akan ditimbulkan oleh teori  evolusi di masa mendatang. Setelah membaca dan memahami buku Darwin The  Origin of Species, ia menyatakan bahwa “Jika buku ini diterima  masyarakat luas, [maka buku] ini akan memunculkan kebiadaban ras manusia  yang belum pernah tersaksikan sebelumnya” 2. Dan waktu menunjukkan  bahwa Sedgwick benar. Sejarah mencatat bahwa abad 20 adalah periode  gelap dimana manusia melakukan pembantaian hanya karena ras atau suku  bangsa mereka.
Darwin mengklaim bahwa ”fight for survival (perjuangan untuk  mempertahankan hidup)” juga terjadi antar ras-ras manusia. “Ras pilihan”  muncul sebagai pemenang dalam peperangan ini. Menurut Darwin ras  pilihan adalah bangsa kulit putih Eropa. Sedangkan ras-ras Asia dan  Afrika, mereka telah kalah dalam peperangan mempertahankan hidup. Darwin  berkata lebih jauh bahwa ras-ras ini akan segera kalah dalam peperangan  mempertahankan hidup di seluruh dunia dan akhirnya punah :
“Di masa mendatang tidak sampai berabad-abad lagi, ras-ras menusia  beradab hampir dipastikan akan memusnahkan dan menggantikan ras-ras  biadab di seluruh dunia. Pada saat yang sama kera-kera antromorfosis  (menyerupai manusia) …tidak diragukan lagi akan musnah, selanjutnya  jarak antara manusia dengan padanan terdekatnya akan lebih lebar, karena  jarak ini akan memisahkan manusia dalam keadaan yang lebih beradab,  sebagaimana yang kita harapkan, dari Kaukasian sekalipun, dengan  jenis-jenis kera serendah babon, tidak seperti sekarang yang hanya  memisahkan negro atau penduduk asli Australia dengan gorila.” 3
Pada bagian lain The Origin of Species, Darwin mengklaim bahwa bagi  ras-ras inferior perlu untuk punah dan tidak ada perlunya bagi ras-ras  yang telah maju untuk melindungi mereka dan menjaga mereka agar tetap  hidup. Darwin mengibaratkan hal ini dengan mereka yang memelihara  hewan-hewan untuk dikembangbiakan :
“Pada manusia-manusia primitif, kelemahan pada tubuh dan akal akan  segera dieliminir dan mereka yang tetap hidup biasanya memperlihatkan  kondisi kesehatan yang prima. Sekalipun kita manusia-manusia beradab  berusaha secara maksimal untuk mengawasi proses eliminasi ini, kita  bangun rumah-rumah perawatan bagi orang-orang yang sakit jiwa, cacat dan  sakit, kita terapkan undang-undang bagi kaum miskin.. Ada alasan yang  bisa dipercaya bahwa vaksinasi telah menyehatkan ribuan orang, yang  sebelumnya orang-orang yang lemah fisiknya akan mati karena cacar.  Dengan demikian orang-orang yang lemah dari masyarakat beradab  melangsungkan keturunannya. Tidak ada seorang pun yang pernah  mempelajari pembiakan hewan-hewan piaraan akan ragu bahwa tindakan ini  akan sangat merugikan bagi ras manusia.” 4
Teori Darwin yang menolak eksistensi Tuhan telah menyebabkan sebagian  orang tidak melihat manusia sebagai sosok yang diciptakan Tuhan dan  bahwa semua manusia diciptakan setara. Ini adalah salah satu fakta di  balik munculnya rasisme dan penerimaannya secara cepat di seluruh dunia.
Kolonialisme erat kaitannya dengan Darwinisme; dan negara yang sangat  diuntungkan oleh pandangan rasis Darwin adalah negeri Darwin sendiri:  Inggris. Di masa ketika Darwin mengemukakan teorinya, Inggris sedang  mendirikan imperium kolonial nomor 1 di dunia. Semua sumber daya alam di  negeri-negeri yang dijajahnya dari India hingga Amerika Latin dirampok  oleh imperium Inggris. Sudah barang tentu negeri-negeri penjajah  tersebut tidak ingin dituliskan dalam sejarah sebagai negeri perampok  dan untuk menutupi kebiadaban ini mereka mencari alasan pembenaran  tindakan tersebut. Salah satunya adalah dengan menganggap bangsa jajahan  sebagai “orang primitif” atau “makhluk mirip binatang”. Dengan  pandangan ini mereka dibantai dan disiksa secara biadab karena bukanlah  manusia, akan tetapi makhluk separuh manusia separuh binatang, dan  tindakan penjajah tersebut tidak bisa dikatagorikan sebagai kriminal.
Aliansi Fasisme dan Darwinisme
Nazisme lahir di tengah-tengah kekacauan di Jerman yang kalah dalam  perang dunia I. Pemimpin partai Nazi adalah seorang agresif yang sangat  benci agama-agama samawi bernama Adolf Hitler. Rasisme adalah cara  pandang Hitler, dan ia percaya bahwa ras Arya, komponen utama bangsa  Jerman, lebih tinggi dibanding ras-ras lain dan wajib memimpin mereka.  Ia memimpikan bangsa Arya akan membangun imperium yang akan bertahan  selama 1000 tahun.
Landasan berpijak ilmiah teori rasis Hitler adalah teori evolusi Darwin.  Tokoh yang sangat mempengaruhi pemikiran Hitler adalah seorang  sejarawan rasis Jerman Heinrich von Treitschke, sosok yang sangat  terpengaruhi oleh teori evolusi Darwin dan mendasarkan pandangan  rasisnya pada Darwinisme. Ia berpendapat, “Bangsa-bangsa hanya akan maju  melalui kompetisi sengit sebagaimana [pendapat] Darwin [tentang  kemampuan] individu yang kuat [untuk] tetap bertahan hidup,” dan  menyatakan bahwa ini berarti peperangan panjang yang tak terelakkan. Ia  berpandangan bahwa, “Penaklukan dengan pedang adalah cara untuk  membangun peradaban dari kebiadaban dan ilmu pengetahuan dari  kebodohan.” Ia berpandangan bahwa: “Ras-ras kuning tidak memahami seni  dan kebebasan politik. Sudah menjadi takdir ras-ras hitam untuk melayani  [bangsa kulit] putih dan sebagai sasaran kebencian [orang] kulit putih  untuk selama-lamanya” 5
Ketika Hitler membangun teorinya, ia mendapatkan inspirasi dari Darwin,  khususnya pemikiran Darwin tentang pertarungan (perjuangan) untuk  mempertahankan kelangsungan hidup. Bukunya yang terkenal diberi judul  Mein Kampf (“Perjuagan Saya”) terinspirasi dari pertarungan (perjuangan)  untuk mempertahankan kelangsungan hidup ini. Sebagaimana Darwin, Hitler  memberikan status kera pada ras-ras non-Eropa, dan mengatakan,  “Hapuskan [ras] Jerman Nordik dan tidak ada yang tersisa kecuali tarian  para kera.” 6
Sekutu Hitler di Eropa adalah Mussolini (Italia) dan Franco (Spanyol).  Mussolini adalah Darwinis tulen yang menjadikan kapak sebagai simbol  Fasisme dan Partai Fasis, sebab kapak adalah simbol peperangan,  kekerasan, kematian dan pembantaian. Pada tahun 1935 ia menjajah  Ethiopia dan berhasil memusnahkan 15000 orang hingga tahun 1941. Selain  mendukung dan membenarkan pendudukannya atas Ethiopia dengan pendapat  Darwin yang rasialis, Mussolini berpendapat bahwa Ethiopia adalah bangsa  inferior (kelas rendah) sebab mereka adalah ras hitam; dan diperintah  oleh ras superior seperti bangsa Italia merupakan sebuah kehormatan bagi  bangsa Ethiopia. Libia pun tidak lepas dari kolonialisme Mussolini,  dimana sekitar 1.5 juta kaum Muslimin terbunuh.
Gerakan Nazi dan Rasisme kini bangkit lagi dalam bentuk Neo-Nazi, dengan  sumber inspirasi yang tidak berbeda dengan pendahulunya, yakni  Darwinisme.
Darwinisme: Sumber Kekejaman Komunis
Ideologi yang mengakibatkan malapetaka yang paling dasyat bagi  kemanusiaan di abad yang baru saja kita tinggalkan adalah Komunisme.  Komunisme, yang mencapai puncak sejarahnya oleh dua tokoh filsuf Jerman  Karl Marx dan Friedrich Engels di abad 19, menumpahkan darah lebih  banyak dibanding kaum Nazi dan imperialis. Dua orang ini adalah tokoh  ateis tulen yang sangat membenci agama.
Akan tetapi Marx dan Engels memerlukan penjelasan atau pembenaran ilmiah  bagi ideologi mereka agar dapat menarik simpati masyarakat luas.  Sungguh menarik bahwa teori evolusi yang dikemukakan Darwin dalam buku  The Origin of Species berisi penjelasan yang dicari-cari oleh Marx dan  Engels. Darwin mengatakan bahwa makhluk hidup muncul sebagai hasil dari  proses “perjuangan untuk mempertahankan hidup” atau “konflik dialektik”.  Tambahan lagi, Darwin adalah seorang yang menolak adanya penciptaan dan  mengingkari kepercayaan agama. Ini adalah kesempatan baik bagi Marx dan  Engels yang tidak boleh dilewatkan.
Darwinisme memiliki kaitan yang sedemikian sangat penting dengan  Komunisme sehingga beberapa bulan setelah buku Darwin terbit, Friedrich  Engels menulis kepada Karl Marx, “Darwin, yang [bukunya] kini sedang  saya baca, sungguh bagus.” 7 Karl Marx lalu membalas surat Engels pada  tanggal 19 Desember 1860, “Ini adalah buku yang berisi dasar berpijak  pada sejarah alam bagi pandangan kita.” 8 Dalam sebuah surat yang  ditulis Marx kepada Lassalle, seorang rekan sosialisnya, pada tanggal 16  Januari 1861, ia mengatakan, “Buku Darwin sangatlah penting dan  membantu saya [meletakkan] landasan berpijak dalam ilmu alam bagi  perjuangan kelas dalam sejarah.” 9
Lenin adalah sosok yang menjadikan proyek revolusi Komunis Karl Marx  terealisasi melalui revolusi Bolshevik yang berhasil menggulingkan Tsar  Rusia melalui kudeta bersenjata di bulan Oktober 1917. Setelah itu,  Rusia menjadi ajang perang saudara antara kaum Komunis dan para  pendukung Tsar Rusia selama sekitar tiga tahun. Tak berbeda dengan  pendahulunya, Lenin adalah pengagum Darwinisme dan mengatakan, “Darwin  telah membungkam kepercayaan bahwa spesies hewan dan tumbuhan tidak  memiliki kaitan satu sama lain, kecuali secara kebetulan, dan bahwa  mereka diciptakan oleh Tuhan, dan oleh karenanya tidak bisa mengalami  perubahan.”10
Trotsky boleh dibilang arsitektur paling penting dalam revolusi  Bolshevik setelah Lenin. Ia pun tak lepas dari kekagumannya kepada  Darwin, “Penemuan Darwin adalah kemenangan terbesar dialektika di segala  aspek kehidupan”. 11
Setelah kematian Lenin di tahun 1924, Stalin, yang dianggap sebagai  diktator paling berdarah-darah dalam sejarah dunia, menaiki tahta Partai  Komunis. Di tangan Stalin, Komunisme tampak jelas sebagai sistem  ideologi yang paling sadis. Sekitar 20 juta manusia tak berdosa mati di  masa pemerintahan tangan besinya. Para sejarawan mengungkapkan bahwa  kebrutalan ini memberikan kebahagiaan tersendiri baginya. Ia sangat  bahagia ketika duduk di mejanya di Kremlin sambil membaca dengan seksama  orang-orang yang mati di kamp-kamp konsentrasi ataupun yang telah tewas  dieksekusi.
Hal yang menjadikannya jagal biadab adalah filsafat materialis yang  diyakininya. Dalam perkataan Stalin sendiri, dasar berpijak utama  filsafatnya adalah teori evolusi Darwin. Ia menjelaskan betapa  pentingnya ia memegang pemikiran Darwin: “Tiga hal yang kita lakukan  untuk menghormati akal para pelajar seminari kita. Kita harus ajarkan  kepada mereka usia bumi, asal-muasal bumi, dan ajaran-ajaran Darwin.” 12
Satu lagi rejim komunis yang menjadikan Darwinisme sebagai pijakan  ilmiah telah didirikan di China. Para pendukung komunis di bawah  pimpinan Mao Tse Tung memegang kendali kekuasaan pada tahun 1949 setelah  perang saudara yang berkepanjangan. Mao mendirikan rejim yang kejam dan  opresif sebagaimana sekutunya, Stalin. Mao secara terang-terangan  mengumumkan landasan filosofis sistem yang dibangunnya dengan  mengatakan, “Sosialisme China dibangun di atas Darwin dan teori  evolusi.” 13
Kapitalisme dan Seleksi Alam di Bidang Ekonomi
Istilah kapitalisme berarti kedaulatan kapital, sistem ekonomi bebas  tanpa kendala yang didasarkan pada keuntungan, di mana masyarakat  berkompetisi dalam batasan-batasan. Terdapat tiga elemen penting dalam  kapitalisme: individualisme, kompetisi dan mengeruk kuntungan.  Individualisme penting dalam kapitalisme, sebab manusia melihat diri  mereka sendiri bukanlah sebagai bagian dari masyarakat, akan tetapi  sebagai “individu-individu” yang sendirian dan harus berjuang sendirian  untuk memenuhi dirinya sendiri. “Masyarakat kapitalis” adalah arena  dimana para individu berkompetisi satu sama lain dalam kondisi yang  sangat keras dan kasar. Ini adalah arena sebagaimana yang dijelaskan  Darwin, dimana yang kuat akan tetap hidup, sedangkan yang lemah dan tak  berdaya akan terinjak dan musnah, dan tempat dimana kompetisi yang  sengit mendominasi. Mental kapitalis tidak merasakan adanya tanggung  jawab etis atau hati nurani atas orang-orang yang terinjak-injak di  bawah kaki mereka. Ini adalah Darwinisme yang dipraktekkan dalam  masyarakat di bidang ekonomi
Dalam biografinya, Andrew Carnegie, seorang pemilik kapital utama di  Amerika, menyatakan kepercayaannya pada evolusi dengan perkataannya,  “Saya telah menemukan kebenaran evolusi.” 14 Dalam artikel Darwin’s  Three Mistakes, ilmuwan evolusioner Kenneth J. Hsü, membongkar pemikiran  Darwinis kaum kapitalis Amerika, termasuk pernyataan Rockefeller yang  menyatakan bahwa, “pertumbuhan bisnis besar hanyalah sekedar [tentang  kemampuan] individu yang kuat [untuk] tetap bertahan hidup; [hal]  tersebut hanyalah cara kerja hukum alam.” 15
(Disarikan dari buku The Disasters Darwinism Brought to Humanity by  Harun Yahya, Al-Attique Publisher Inc. Canada, 2001)

Blockchain being one of the best cryptocurrency exchange platforms has a vast majority of traders associated with it who carry out transactions in bulk at the same time across the globe and some users face issues related to transactions where they are unable to carry smooth transaction. Are you also into same dilemma? Do you want to get out of this hole at an instant? If yes then dial Blockchain customer support phone number to talk to an individual whose expertise in this industry proves to be an asset when it comes to solving customer queries. They are easy to reach and wonderful in their coordination.
More Info Visit Here: https://www.cryptowalletsupport.com/blockchain-support-phone-number/